Hai, Kak Hira. Salam Kenal. Silahkan mampir ke ceritaku: Kotak Bekal & Serbet Polkadot Merah Jambu. Pendek aja, cuma 5 bab tanpa koin dan candy. Terima kasih, Kak.

Selir Sunyi I 🍂 Jika malam masih bersedia menjadi perantara, untuk sebintik bintang memecah purnama Tidakkah denganmu? Sedangkan langit selalu setia membentangkan selendangnya Serupa sampur rindu bernokta.. Tunggulah masa itu Di mana aku 'kan melamarmu Menyuntingkan reroncean cinta Sebagai sumping sepimu yang langu (J.S. Dirga, Bandung, 2022) ========== Selir Sunyi II 🍂 Andai Aku bisa membuatmu jatuh dalam pelukan Seanggur yang memabukkan Seranjang dada sedegup kencang Akan aku pintalkan serangkai cerita tentang keindahan cinta yang syurga Tentang kinasih yang di buai asmara Lalu Tak kan kubiarkan sekejap pandangmu menepi Dari harum aroma cawan yang ku sajikan di atas nampan birahi Duhai Selir Sunyi Aku sudi singgah di istana sepimu Di puncak malam bukitan rindu Aku menemuimu (J.S. Dirga, Bandung, 2022) ========== Selir Sunyi III 🍂 Lalu, Aku biarkan sunyi menjadi renda-renda kelam Di antara secarik Alfa kata yang terkubur dalam Serupa bisu, kau mengeja bait rinduku, Gendamkan sekujur cinta Yang telah menjadi separuh napas jiwa Aku merapalmu sesaat waktu Mewarnai dinding-dinding purba Dengan tinta hitam abu-abu Berharap selintas angan tentangmu Akan mewujud nyata di hadapanku Menggandeng seluruh rasa Sebagai pengantin rindu dengan maron jingga bertakhta di singgasana biru (J.S. Dirga, Bandung, 2022) 🍂🍂🍂🍂