profile-image
0
Cerita
0
Joy
 

Fan board

ilanii
TIDAK PERNAH ADA Senja itu indah Hujan selalu menjadi saksi Malam selalu menemani Waktu yang perlahan merubah Langkah yang dihabiskan bersama Berakhir tanpa makna Ungkapan rasa yang selalu kamu utaran Ternyata tidak pernah ada Cukup waktu yang sudah dilalui bersama Tanpa ku sadari, kamu sudah beranjak dari dalam cerita Cukup lama aku tinggal di dalam cerita menanti mu kembali Ternyata aku tak sesanggup itu menunggu yang tak pasti Ketika aku sudah berhenti Itu artinya rasa sudah mati Semula berarti menjadi tidak lagi Tidak ada kata kembali Cukup ku pahami, bahwa aku sempat tawarkan rasa namun kamu balas dengan dusta Tidak perlu kembali, semua sudah berhenti Lupakan saja, karena waktu itu hanya lelucon semata Aku tidak pernah ada dihidupmu, aku pergi -Hidup dalam Aksara- Ilanii
3
√penikmatrasa🍷
“kisah romansa orang biasa” ketika tatapan menjadi awal dari kisah cinta. saat jantunng berdebar pertanda terpanah asmara . bibir hanya bisa membisu dengan lidah yang kaku. raut wajah pucat berkeringat, rasa ingin mendekat namun kaki terlalu berat untuk beranjak. kamu yang serupa kusuma wijaya, ternilai langka dan memikat banyak mata disekitarnya. sedang aku hanya akasia tua digurun sahara, sendiri sebatang kara ditumpangi hanya untuk penyejuk sementara. ya benar, kamu terlalu mewah untuk aku yang rendah. kamu terlalu anggun untuk aku yang hanya bunga gurun. tetapi, aku pribadi tetap ingin berkenalan dan saling berjabat tangan. meski aku terlalu malu untuk berdiri sejajar berdekatan. akhirnya aku hanya memalingkan badan dan berjalan pulang. memintamu pada tuhan dalam doa yang kusematkan sebagai keinginan. aku meminta restu dengan merayu tuhan penuh syahdu. menggoncang pilar-pilar langit dengan doa tulus dari Qalbu. bisikan lirih kuserukan namamu pada lempengan bumi, agar penduduk langit mengikat kita dalam akad yang suci. hingga aku bisa mempertontonkan kisah cinta yang kelak tersohor di pelosok negeri hingga nirwana. tinta pena: √penikmat rasa🍷
1
~aditya🖋🍷
Jarak menjejak Mengukir rindu pada benang Dekapan yang begitu erat Jadi alasan bagiku untuk setia tanpa sarat Aku dan kamu terpisah jarak Hanya janji yang jadi pengikat Kelak aku dan kamu jadi satu Dalam akad di antara restu Meski saat ini aku tidak bisa selalu ada untukmu Ku harap kamu percaya Aku begitu mencinta Hingga rasa tak lagi tersisa Ku harap, semesta menhizinkan Kau dan aku agar di persatukan Dalam sebuah ikatan tanpa ada perpisahan I love you for now tomorrow and forever Pena:~aditya🖋🍷
3
DAUN
LENTERA Lahir lah dalam malam yang berkilat sinar bulan dan rahmat Tuhan yang tumpah bahagia lah semua mahluk, bahwa telah lahir kemurnian yang akan menemani kita dalam langit yang temaram Langit menyambut kedatanganya akhirnya engkau memurnikan jiwa yang tenggelam dalam kegelapan O, Tuhan ku akhirnya kegelapan ini sirna dan aku menemukan mu Di antara pohon pohon rindang sukma ku menari dalam kendi kerdil Kegelapan tidak lagi menyelimuti hati ku sungai susu mengalir dari hulu tanpa hilir dan menjadi cawan cinta yang terus saja membuat ku mabuk dunia hanyalah dongeng yang menceritakan tentang emas dan permata, itu semua akan lapuk ketika ku menjadi daun kering aku mulai menyublim Menjadi angin rindu, menyatu dengan sayap Jibril dan mendekap Mu dalam tasbih yang ku senandungkan Wahai kekasih yang Agung sinarmu yang ku selami dalam hati ini dan butiran ketenangan yang terbang menjadi surat cinta dari ku untuk ilahi robbi DAUN 19 3 2020
1
Andra an
LDR malam terus merambat naik, ketika jemariku menuliskan ini, Sebuah tulisan tetang kerisauan jiwa. Antara ungkapan dan keluhan. Tentang tulusnya harapan dan permohonan. Keadaan yang seperti inilah, yang paling aku benci, Saat dimana aku sangat membutuhkanmu. Namun aku hanya mampu tersenyum hambar, mendapati kenyataan jika kamu belum ada disisiku. Aku layaknya laki-laki lain yang dalam perjalanan ini harus berani menentukan langkah. Kalau tujuannya hanya untuk aku, ini bukanlah masalah. Aku bisa dengan mudahnya memutuskan, bagaimana dan kemana langkahku selanjutnya. Tapi pada situasi ini aku tidak bisa begitu, karena ini menyangkut dirimu juga. Bukan sekedar aku atau kamu, tapi kita. Rasanya terlalu egois diri ini, jika aku memutuskannya sendiri. Iyaa aku tahu, memori otakku masih berfungsi normal, aku masih ingat dengan sangat jelas semua kata-katamu waktu itu, “Jangan pernah salahkan jarak dan waktu, meskipun saat ini mereka jahat karena telah memisahkan kita untuk waktu yang tidak sebentar. Namun percayalah, dimasa depan kita akan punya cerita indah, dibalik jahatnya jarak dan waktu”. Tapi saat-saat seperti ini, entah kenapa rasanya ingin sekali aku bicara langsung padamu. Menatap matamu, untuk memastikan apakah aku masih ada disana. Mendengar suara hatimu, mencoba mencari tahu apakah tempat itu masih hanya untukku. Atau hanya sekedar duduk disampingmu, menghabiskan waktu sambil mendengar celoteh-celotehan bawelmu, yang tak pernah membosankanku. Boleh aku menulis sesuatu untukmu dengan jujur, sangat jujur? Jika boleh, aku ingin menulis, Aku rindu kamu.. Aku rindu tatapan teduhmu, aku rindu rengekan manjamu, aku rindu erat genggaman tanganmu, aku rindu hangat dekapanmu, aku rindu semua tentangmu. Aku rindu rasa khawatirmu, aku juga rindu kalimat-kalimat penyemangatmu. Dimana tiap kali aku jatuh karena gagal mengejar impian, kamu tidak pergi seperti ya cuma ng lain. Kau akan terburu-buru menemuiku, lalu seperti biasa kau akan katakan, “Tak apa jika cara ini belum berhasil, toh kita masih punya cara yang lain. Jangan berhenti ya.. Demi aku jangan pernah berhenti.. Jangan merasa sendirian. Kalaupun didunia ini tak ada lagi orang yang percaya padamu, kau tahu, aku selalu percaya padamu. Apapun yang terjadi nanti, aku akan selalu ada dibelakangmu, untuk mendukungmu” By the way, Meskipun aku sudah tahu jawabannya, namun tiap kali aku menulis tentangmu, selalunya hati ini ingin bertanya, Kapan kamu pulang…
1
C A I ~
• SELESAI• Terhitung mulai detik ini,saya sudah menghentikan doa saya, agar selalu didekatkan denganmu. • saya sudah menghentikan niat saya, untuk melangkahkan kaki bersamamu. • Saya sudah menghentikan perjuangan saya, untuk menetap dan satu atap denganmu. • Dan sekarang, saya akan melangkah sendiri, berjuang sendiri, dan memulihkan perasaan pasca kehilangan. • terimakasih untuk tahun demi tahun indah yang kita jalani berdua. • meskipun pada akhirnya kita tak bisa menua bersama.
1