profile-image

Luvina_

Hi, Welcome!
icon-annouce
Baru keluar dari goa :)
icon-arrow-right
1
Cerita
17.7M
Joy
 

Fan board

reymond.
hii ! mutualan yuu and read back 🤗❤️
1
Septy Delyana
hai kak mampir ke ceritaku yuk, judulnya VALORISE.. nanti aku readback 🤗
1
Pirateez
*PIRATE KING* HONGJOONG Seorang gadis berkata bulat dengan topi baret merh muda melompat senang, tertawa lepas seraya menghamburkan pasir gurun yang menjadi idaman nya selama beberapa bulan terakhir. Berlarian senang, ia melambai pada dua kakak laki-laki yang berjalan santai. "Akhirnya ... Aku bisa merasakan gurun!" gadis itu berbaring membuat gambar malaikat pasir, sementara dua kakaknya sibuk mengambil gambar, mencari sudut terindah untuk postingan. Tiga saudara itu jauh berbeda. Bahkan siapapun yang melihat untuk pertama kali, pasti tak percaya kalau ketiganya bersaudara. Si sulung Mingi, berperawakan jakung, pandai membual. Wooyoung jauh lebih pendek dari Mingi, tak kalah menyebalkan dari kakak nya, usil, tak bisa diam. Si bungsu — Byeol — polos, selalu menjadi korban bualan Mingi. keras kepala. "Kak! dimana jerapah nya? Aku tidak lihat sama sekali?" gadis itu mengernyit, mengeker dengan jemari tangan membentuk lingkaran, mencari keberadaan mahkluk berleher panjang yang sempat di janjikan kakak nya — Song MinGi. "Dasar! Ayo ambil gambar lebih banyak sebelum mencoba seluncur pasir," usul Wooyoung antusias. Gadis itu mencebik kesal, merasa telah termakan bualan MinGi untuk kesekian kalinya. Ia menggerutu kesal, mendudukan diri di atas gundukan pasir tinggi, dimana mereka akan melakukan seluncur pasir. Byeol masih tak habis pikir dengan diri sendiri. Sudah ditipu berkali-kali, tapi tetap saja percaya. "Hei, kalau kau terus mencebik seperti itu, liburan ini tak akan menyenangkan! Ayo coba berseluncur!" Wooyoung mendudukan diri di atas pasir, mengusap surai sang adik yang terus menunduk. "Aku kan kesini ingin melihat jerapah! Kak MinGi terus menipu ku! Ini semua karna dia ingin ke gurun, dia tidak memikirkan ku!" "Hei, sudahlah. Ini sudah terjadi, maka kita harus menikmatinya, Ok?" gadis itu mengangguk, meraih jabatan sang kakak. "Byeol, udah berhenti ngambek nya? Nanti deh kita lihat jerapah nya. Kalo udah selesai main seluncuran. Tanya aja sama pemandu wisatanya, Jerapah disini cuma di keluarin pas malam soal nya!" pria pemandu wisata itu tersenyum canggung, tak merasa menyediakan jerapah. Lagipula, mana ada jerapah gurun. Ia menggeleng pelan, sejauh ini belum pernah mendampingi wisatawan seaneh tiga bersaudara ini. Kedua manik gadis itu membulat penuh binar, sementara Wooyoung menepuk kening, kepayahan, si bungsu yang terus termakan omongan MinGi. "Kak, aku ingin coba berseluncur juga! Dari tadi kakak terus!" ucap si bungsu merajuk, kedua kakak nya terus berseluncur, mengmbil gambar-gambar keren, sementara dirinya hanya duduk menatap sambil sesekali bersorak. "Bagus! Cobalah!" MinGi membantu si bungsu mengenakan pengait sepatu pada papan seluncur, mengeluarkan ponsel bersiap menjepret wajah-wajah terciduk si adik. "Whatt!!" Wooyoung spontan menutup mulut tak percaya, bukannya meluncur, Byeol justru berguling hingga tubuhnya terbalut pasir. Kedua pria. itu tak hentinya tertawa heboh, terpingkal hingga duduk menahan sakit perut. Namun pemandu wisata tampak panik, memberi intruksi untuk mendekat. Di kejauhan terlihat kumparan debu raksasa bergerak dalam kecepatan tinggi, menghamburkan pasir sekitar. Byeol yang panik berusaha memanjat, tetapi usahanya sia-sia, pasir terus melorot. Sial sekali karna hari ini ia menggunakan kaos oversize yang membuat dirinya terbang seperti layang-layang. Menjauh, tertarik kedalam kumparan raksasa. "Byeol_aa ... Byeol!!" Wooyoung berteriak histeris, memukul pasir frustasi. Pemandu wisata menyarankan untuk memanggil tim darurat, tapi dengan gamblang nya MinGi menolak. "Apa yang kau pikirkan? Byeol hilang! Bagaimana kita bisa pulang tanpa dia! Hiks," Wooyoung tak kuasa menahan tangis, ia menoleh kebelakang. Namun tak ada apapun, bahkan jejak badai seolah menghilang seketika. Seolah tak ada apapun yang terjadi. "Kau kira mereka bisa menemukan Byeol? Kau payah! Lagipula uang kita tidak cukup untuk menyewa regu darurat. Lebih baik ayo ikut aku! Aku ada teman disini! Mereka bisa menemukan Byeol lebih baik dari siapapun!" dengan santai MinGi menarik tangan Wooyoung yang mengepal geram. Dalam keadaan segenting ini, bagaimana si sulung bisa sangat santai? Memang itulah keahlian nya — berbohong. Mingi bukanya tak panik, lelaki itu bahkan takut setengah mati. Hanya tak ingin wajah gemasnya terlihat didepan dia adiknya. Song MinGi adalah pembohong terbaik. ༺─────ℙ𝕀ℝ𝔸𝕋𝔼 𝕂𝕀ℕ𝔾─────༻ Byeol bergerak memutar dalam kumparan pasir, memejam erat atau matanya akan penuh. Namun terbuka sedikit disudut mata, tampaknya sebuah kapal melayang, jangkar besar terombang-ambing. Tepat seperti film fantasi yang ia lihat bersama dua kakaknya. Apa kapal ini terbawa badai? Apa mungkin badai ini berasal dari laut? _ pikir Byeol. Susah payah Byeol meraih jangkar besar yang sempat berada di samping, memegang rantai besar meski tubuhnya terombang-ambing. Masih memejam, berpegang erat. Namun semakin terasa bahwa jangkar itu terasa terangkat. Apa kapal ini nyata? Berpenghuni? "Hyung!! Ada duyung! Kita mendapatkan putri duyung!" Seorang pria bersurai hitam dengan garis putih di bagian poni berteriak, bertepuk tangan takjub dengan penemuan nya. Menunjuk seorang gadis yang tersangkut di jangkar. "akhh!!" Seorang pria cantik memukul tengkuk nya, melotot garang membuat pria itu menunduk pergi, memberi jalan pada sosok yang paling di segani — Pirate king. Ia memicing, mempertajam penglihatan. "Buang dia!!" ucap nya tegas. "Jangan! Kita sudah mendapatkan putri duyung dengan susah payah! Akhirnya kita bisa melihat mitos itu. Ayo kita pelihara," rengek pria tadi dengan bibir mencebik, kedua tangan menangkup, memohon pada si pria cantik yang selalu menjadi andalan dalam permohonan. "Hei San! Apa yang kau sebut putri duyung. Dia punya dua kaki, errgg!" geram lelaki gembil yang merupakan anggota termuda dalam pelayaran. "Benar juga ya? Tapi tetap saja dia manis, kan Hyung?" San memeluk Seonghwa dari samping, berharap hyung tertua itu luluh dan mau mengadopsi manusia duyung penemuan nya. Pria dengan jaket merah yang mereka sebut dengan Pirate king itu berjalan menjauh, mengalihkan pandang dari pertengkaran tak berguna yang selalu terjadi di kapal nya. Ia mendengus kesal. Pantas saja selalu kalah dengan rombongan berkuda yang jumlah nya lebih sedikit. "Honjoong_aa kumohon kasiani bocah itu. Ya ... Ya...." Seongwa memohon, menuruti keinginan San, tapi dengan acuhnya Hongjoong si kapten berjalan pergi. "Kau memohon pada ku, tapi kau memanggil nama ku. Oh iya, biar ku jelaskan. Kim Hongjoong, tidak bisa mengabulkan permintaan mu!" "Tidak. Bu-bukan seperti itu maafkan aku, king Pirate of Desert." Seonghwa berlutut, mendongak menatap pria yang terkekeh, menepuk pundaknya membantu berdiri. Hongjoong bukanlah sosok kapten yang menyeramkan seperti dalam film bajak laut. Ia tidak memakai satu penutup mata, juga kedua tangannya masih utuh tanpa besi pengait seperti kebanyakan kapten bajak laut. "Terserah mu saja!" Hongjoong melanjutkan langkah, sementara Seonghwa mengepal, meninju udara melampiaskan kebahagiaan. Selalu saja pria Kim itu tak tahan ketika melihatnya berlutut memohon, karna itulah ia selalu di peralat para adik untuk membujuk si keras kepala Hongjoong. Seonghwa dengan bersemangat berjalan menuju awak kapal. Namun langkahnya terhenti, melihat 4 anggota lain sudah berkumpul, mengerumnuni sosok mungil dengan pakaian compang-camping yang tadi terombang-ambing di jangkar. "Honjoongie bahkan belum memberi keputusan untuk menyelamatkan nya, apa ini kelakuan San!" yang di bentak berlagak polos, menunjuk diri sendiri seraya mengernyit, menoleh kesamping kiri kanan, tapi yang di dapatinya hanya ejekan. Yeosang mengukurkan lidah, berlari menjauh bersama Jongho. "Bukan aku! Ini semua karna Yeosang, dia yang punya ide!" elak San yang di hadiahi tatapan tajam dari si member tertua — Seonghwa. "Dan ... Astaga! Yunho, itu air minum Honjoongie kau gunakan untuk membersihkan wajah nya? Kau berada dalam masalah jika dia meminta air!" bentak Seonghwa. "Aishh! aku tidak terpikir itu tadi, bagaimana ini?" pria dengan tubuh paling tinggi itu panik, membawa botol kesayangan Honjoong kesana kemari, sebelum Seonghwa menggeretnya menuju dapur. Meninggalkan gadis malang itu sendirian, menoleh kesana-sini. Bingung harus berbuat apa. "Tempat apa ini? Kenapa tidak ada pasir padahal di samping kapal masih berhamburan," gumam Byeol seraya menjulurkan tangan merasakan kumparan disekitar kapal. "Ini kapal Pirate King. Kau taukan pria menyeramkan tadi? Eh, bukan menyeramkan. Maksudku dia itu lebih pantas menjadi Pirate Queen daripada pirate king," Pria maknae itu berucap santai, sesekali menirukan gaya memerintah Honjoong yang menurut nya seperti seorang ratu. "Jongho_aa. Apa kau akan menjadi raja kalau aku ratu nya, hmm?" Kedua maniknya membulat sempurna. Hongjoong berkacak pinggang dari tiang pantau, menatap tajam pada lelaki termuda yang menutupi mulut dengan kedua tangan. Berharap kata yang barusan ia ucapkan bisa kembali tertarik masuk kedalam perut. ‘Dasar! Asal bicara. Kalau kak MinGi, pasti selalu punya alasan.’ monolog Beol dengan sedikit senyum mihat wajah ketakutan Jongho. ⧏─────Author note─────⧐ Hai ... Kalian bisa panggil aku Raven. Ini adalah karya pertama aku di Joylada Kasih kritik dan saran yang membangun ya buat cerita ini. Kasih tau aku, apa yang kurang, dan kesan kalian waktu baca cerita ini. Komen dan buat yang suka, jangan lupa tekan love di pojok ya.... https://www.id.joylada.com/story/60bcc8b44e0086000183e96e #acc_min
1
SimSimi🐣
hay kak salam kenal 😉 Saya Simsimi, Saya Follow Kamu ya , mungkin mau mampir ke ceritaku dan Mutualan Yuk Saling Bantu Cerita😁 Nama Akun nya ᴏʙʏ 👑Đᷢeͦꪜᷨ / Nama Ceritanya 'Learn Python3' Trimakasih 🙏🏻
1
TheeHappy
Thor, apa kabar? Kok nggak pernah update lagi, cerita yang lainnya mana? :'(
1
abcdenjel
Halo kak! Mampir baca ceritaku yuk! Judulnya "Skenario Cinta". Cast: Namtan, Krist, Gunsmile, ada Kayavine juga loh. Ditunggu yaw~ 🙆
1