profile-image

BEBE

💙🌙 © All picture included in my stories belongs to the rightful owner
icon-annouce
Update Schedule & Information 📣 🌈 Find me on social media! 🌈 Instagram: itsselene_s Twitter: itsselene_s
icon-arrow-right
1
Cerita
3.7M
Joy
 

Fan board

asooka
“Ayo makanlah Num, lihatlah tubuhmu ini sudah kurus bering begini.” Keluh Halimah, ia mendorong paksa nasi bubur ke dalam mulut putrinya, tapi Hanum tetap saja mengatupkan rahangnya, enggan menerima suapan dari wanita yang melahirkannya tiga puluh sembilan tahun silam. “Makanlah dik, kakak sudah membelikan sop buntut untukmu.” Bujuk Handoko, ia meraih piring dari tangan ibunya, mengambil sesuap nasi beserta kuahnya lalu menyodorkan ke mulut sang adik. “Hmmpphh.” Hanum mengerang, ia menolak suapan dari saudara tertuanya itu, bahkan apron yang di kenakannya sudah basah oleh kuah sup. “Gak mau makan juga kak?” Tanya Santi. “Enggak, padahal nasinya udah di buburkan oleh ibu.” Jawab Handoko semakin gelisah. “Apa gak lebih baik kita bawa ke rumah sakit aja kak?” Usul Santi. “Mungkin lebih baik begitu saja, kita rembukkan dulu dengan Haris, tak baik ambil keputusan sepihak.” Ucap Handoko. “San, mandikan dan ganti pakaian Hanum, kita bawa dia ke rumah sakit sekarang juga.” Perintah Handoko setelah menghubungi Haris. “Ti, kenapa ada luka di p4nt4t Hanum?” “Badannya juga bau anyir sekali.” Keluh Santi, ia merasa mual saat membuka pampers Hanum. Santi menyentuh luka yang ada di bagian belakang Hanum. “Hmmpphh.” Teriak Hanum nyaring, mulutnya terkatup, matanya nyalang menatap Santi. “Di basuh saja Ti, sepertinya itu sakit sekali.” Perintah Santi tak tega. “Ti, kenapa di punggungnya juga banyak luka?” Pekik Santi saat melihat banyak luka koreng di punggung Hanum. “Sejak kapan begitu?” Tanya Santi lagi. “Udah hampir dua bulanan ini, kak Hanumkan berbaring terus, jadi beginilah.” Jelasnya sembari membasuh badan Hanum. Hanum gemetaran, entah kedinginan entah kesakitan, Santi saja bergidik melihatnya. ******************* “Namanya ulkus decubitus.” Halimah menghela nafas, menatap anak gadisnya, tatapan matanya kosong, seperti sudah tak ada kehidupan disana, padahal dulu jika tersenyum Hanum sangatlah manis, apalagi matanya, berbinar. 12 November, pukul 05.10 WIB “Arggghhhh!.” Halimah dan Albi tersentak. “Nakk, kamu kenapa nak?” “Bi, cepat panggil perawatnya sana.” Perintah Halimah, sementara Hanum terus saja mengerang, matanya melotot, bau busuk menguar dari badannya, Halimah memeriksa bagian belakang Hanum, ternyata ia buang air besar. “Argghhhh!.” Lolong Hanum lagi, badannya gemetaran, matanya seperti hendak keluar, tangannya mencengkram kuat hingga memutih. “Hanumm!” Pekik Halimah, tubuh Hanum menegang, matanya meredup, mulutnya terbuka, ia pergi meninggalkan dunia membawa sejuta suka dan dukanya. Yukk baca selengkapnya dan cari tau apa yang terjadi dengan Hanum😊 Judulnya APA YANG TERJADI PADA HANUMKU? Udah tamat loo
1
P. Sandra D.
Halo kk,, mampir ke tmpatku ya kk. Tukar baca sma The Next Arthaz. Mkasih kk. 😁
1
ᴏʙʏ💎Đᷢeͦꪜᷨㅤ
hay kak salam kenal 😉, mungkin mau mampir ke ceritaku dan Mutualan Yuk Saling Bantu Cerita😁
1
fawonuji
hallo salken ya gaes👋🏻, emm baca ceritaku yu siapa tau pada suka😁 nanti aku bakalan readback, komenback, likeback, follback, gudangin cerita kalian, dan beri ulasan cerita kalian. asalkan kalian juga gitu ke cerita aku💕. kuylah buruan nunggu apalagi:)
1
🍬Fili Folly🍭
hay kak👋semangat nulisnya😊kalo ada waktu mampir yuk keceritaku^-^aku bawa enciti lohh
1
Banananaz
Haiiiii kenalin aku nana😁. Mampir yuk ke cerita nana 👉🏽👈🏽. dan tinggalin like serta komennya ya hehehe😊. oiya kalau berkenan boleh di follow . nanti nana follback ko😆. Aku tunggu jejak mu author😘
1